UNU Blitar Bagikan Pengalaman Akreditasi Kepada STIH Sunan Giri Malang
Universitas Nahdlatul Ulama Blitar (UNU Blitar) membagikan pengalaman dan pengetahuannya dalam mengurus akreditasi perguruan tinggi kepada Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sunan Giri Malang (STIH Sunan Giri Malang).
Sharing ini dilaksanakan di ruang meeting lantai 3 UNU Blitar kampus 1, Jalan Masjid No. 22 Kota Blitar pada Senin, (1/2/2021) pukul 10.00 WIB. Sharing ini dihadiri oleh Rektor UNU Blitar, ketua LPM UNU Blitar, tim akreditasi STIH Sunan Giri Malang dan beberapa staf UNU Blitar.
"Informasi yang kami bagikan kepada STIH Sunan Giri Malang terkait akreditasi, kriteria-kriteria yang secara teknis lebih kompleks dari instrumen akreditasi sebelumnya. Bagaimana proses pengisian instrumen dan detail-detail instrumen yang ada di borang akreditasi," ujar Zulia Khoirun Nisa, Sh, M. Si., Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) di UNU Blitar.
Zulia Khoirun Nisa menuturkan, teknis yang mereka bagikan hari ini yaitu mengenai pemahaman terhadap pedoman akreditasi yang dikeluarkan oleh BAN-PT. Selanjutnya pengisian instrumen akreditasi, evaluasi borang akreditasi hingga upload borang di Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi Online (Sapto) nya.
Lalu untuk proses pengisian instrumen yang UNU Blitar bagikan, yang pertama adalah pengisian data pada intrumen LKPS dan Excel Akreditasi Prodi. dilanjut mengisi laporan evaluasi diri (LED) program studi.
Kemudian untuk detail instrumen UNU Blitar bagikan sesuai pada Peraturan BAN PT no. 5 Tahun 2019 tentang Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi.
"Kalau pertanyaannya mengapa mau berbagi ilmu dengan STIH Sunan Giri Malang, karena ini bagian dari pengabdian UNU Blitar dan kewajiban UNU Blitar sebagai sebuah institusi akademik harus punya fungsi di masyarakat," ujar Zulia Khoirun Nisa.
Zulia Khoirun Nisa menuturkan, UNU Blitar sudah beberapa kali akreditasi. Mulai dari akreditasi yang 7 kriteria sampai akreditasi yang sembilan kriteria, sehingga pengalaman tersebut perlu dibagikan kepada kampus yang belum pernah mengalami akreditasi, termasuk STIH Sunan Giri Malang.
"Berbagi pengalaman dan ilmu itu indah karena amalnya tidak akan terputus. Seorang yang dikatakan berilmu harusnya orang yang bermanfaat kepada orang lain. Oleh sebab itu, kalau punya ilmu jangan takut untuk dibagikan dan disebarkan untuk kemaslahatan," pungkas Ketua LPM UNU Blitar ini. (*)
Sumber berita: Timesindonesia.co.id